Langsung ke konten utama

Sistem Peredaran Darah


SISTEM PEREDARAN DARAH

A.1. PENGERTIAN DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunanihaima yang berarti darah.
2.      FUNGSI DARAH
Dalam sistem peredaran darah, darah berfungsi sebagai berikut :
1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru.
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh.
3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal.
5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh
6. Mengatur distribusi hormon.
Hormone adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh.
7. Menutup luka.
8. Mencegah infeksi
Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk nanah.
Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.

3.      KOMPONEN DARAH
*      PLASMA DARAH
*      SEL-SEL DARAH
·         Sel darah merah(eritrosit)
·         Sel darah putih(leukosit)
·         Keping-keping darah(trombosit)

1)      Plasma darah
AIR sebanyak 91 %
SUBSTANSI LAIN  8 % terdiri dari:PROTEIN PLASMA DARAH  70 %: albumin, fibrinogen, globulin
ENZIM 0,9 % terdiri dari: asam amino, lemak, glukosa, urea, garam, sodium bikarbonat
0,1 % HORMON, ANTIBODI, GAS
2)      Sel-sel darah
a.       Sel darah merah
Jumlah untuk pria 5,0-5,5 Juta/dL
Jumlah untuk wanita 4,5 -5,0 Juta/dL
Bentuk bulat atau bikonkaf (bg tepi lbh tebal dari bg tengah), tanpa inti, diameter 7,5 mikron, luas 120 mikron2, volume 85 mikron3
Mengandung jar. bunga karang (stroma) dan hemoglobin (Hb)
Membran sel terdiri dari: protein 65%, lipid (lemak) 32 % dan karbohidrat 3 %
Protein : stromatin
Lipid: sefalin, lesitin & kholesterol
Karbohidrat: glukosa

b.      Sel darah putih
jumlah 5000 – 10000 sel/Dl
Berdasarkan ada/tidak adanya granul/partikel
Dibagi atas 2
1.      Granulosit
Besarnya lbh krg 10 -12 mikron & bergranul
NEUTROPHIL: inti tdd: lebih dr 2 à 3,4 atau 5, granul kecil & halus à jumlah 62 %
EOSINOPHIL atau ASIDOPHIL: inti 2 (dua) à granul besar & kasar à jumlah 8 %
BASOPHIL: inti tidak jelas apakah 2 (dua) atau lbh dari 2, tetapi granulnya dapat di buktikan à kombinasi antara kecil & halus serta besar & kasar à jumlah 0,5 – 1 %
2.      Agranulosit
Tidak mempunyai granul
Besarnya lebih kurang 12 – 15 mikron
LIMPHOSIT: intinya hampir sebesar selnya sendiri à  jumlah 18 %
MONOSIT: 2 (dua) macam inti à ginjal (kacang merah) & tapal kuda à jumlah 13 %

c.       Keping-keping darah
Berkoloni setiap keluar dari pembuluh darah atau ada luka
Jumlah 150000 – 400000 sel/dL
Membantu dalam proses pembekuan darah atau koagulasi






B. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
Ketika terjadi luka, pembuluh darah pecah menyebabkan :
           
keping darah pun pecah
                      

            mengaktifkan enzim Tromboplastin/Trombokinase

                                                           
           
Dgn banuan Ca dan vit K mengubah               
            Protrombin                 Trombin
                                                                                               
                                                                                                                 
                                         
Mengubah Fibrinogen                       Benang fibrin
            Benang-benang Fibrin menbuat luka tertutup dan darah tidak mengalir lagi
            Komponen dari darah yang berperan dalam pembekuan darah yaitu :
Keping darah (Trombosit).
Ciri-cirinya :
·         Berukuran kecil, memiliki bentuk yang tidak teratur dan tidak memiliki inti.
·         Pada orang dewasa jumlahnya ± 200 ribu - 400 ribu tiap mm3 darah.
·         Keping darah berfungsi untuk proses pembekuan darah sehingga disebut sebagai sel darah pembeku.

            Vitamin yang berhubungan dengan proses pembekuan darah yaitu :
            Vitamin K      
            Vitamin K ditemukan pertama kali di Denmark (1964), pada saat itu ditemukan anak ayam yang diberi makan ransum bebas lemak, ternyata memperlihatkan gejala hemorhagia. Pada bayi, hemorhagia dapat dicegah dengan memberikan vitamin K pada ibunya sebelum bayi tersebut dilahirkan. Berdasarkan alasan tersebut maka vitamin K disebut juga vitamin koagulasi, karena vitamin ini bertperan dalam menjaga konsitensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan. Defisiensi vitamin K menyebabkan waktu pembekuan darah menjadi lebih panjang, sehingga penderita defisiensi vitamin K bisa mati hanya karena perdarahan ringan.
            Sumber Vitamin K
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin K terbilang cukup mudah karena selain jumlahnya  terbilang kecil,  sistem pencernaan manusia sudah mengandung bakteri yang mampu mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan di dalam hati.  Namun begitu,  tubuh masih perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
            Defisiensi Vitamin K
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan pendarahan atau hemoragik.  Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang terjadi  karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari makanan.  Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karena minimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsi antobiotik terlalu lama.  Antibiotik dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksi vitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkan oleh penyakit liver atau masalah pencernaan dan kurangnya garam empedu.
Diagnosa adanya defisiensi vitamin K adalah timbulnya gejala-gejala, antara lain hipoprotrombinemia, yaitu suatu keadaan adanya defisiensi protrombin dalam darah. Selain itu, terlihat pula perdarahan subkutan dan intramuskuler. 
            Keracunan Vitamin K
Keracunan vitamin K bisa terjadi, misalnya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air.  Gejala-gejalanya adalah hemolisis (penghancuran sel darah merah), penyakit kuning dan kerusakan otak.

3.GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Tiga jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO, Rhesus (faktor Rh) dan MN . Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Aglutinogen adalah Protein asing  atau zat yang menimbulkan rangsangan terhadap tubuh untuk membentuk antibody. Terdapat dalam sel darah merah
Aglutinin ialah zat pelindung yang dihasilkan tubuh. Terdapat dalam plasma darah
1.      Sistem ABO
a.       Penemu Dr Karl Landsteiner pada tahun 1901
b.      Penentuannya dengan reaksi antigen-antibodi
c.       Ada 2 jenis antigen yaitu Antigen A dan antigen B
d.      Antibodi ada 2 jenis yaitu anti-A & anti-B
e.       Secara biokimia antigen tersusun dari polisakarida
Antigen dan antibodi dalam golongan darah
Golongan darah (fenotip)
Antigen dalam eritrosit
Antibodi dalam serum
A
A
Anti- B
B
B
Anti-A
AB
A dan B
-
O
-
Anti A dan Anti B
  • Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
  • Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Uji serum golongan A, B, AB, dan O
2.      Sistem Rhesus (Rh)
a.       Rh singkatan dari Rhesus (mocaca rhesus)
b.      Tes Rh pada darah manusia dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
1.      Reaksi positip (Rh +), terjadi pengumpalan berarti mempunyai antigen –Rh
2.      Reaksi negatif (Rh -), tidak terjadi pengumpalan berarti tidak mempunyai antigen-Rh
c.       Ada tidaknya antigen Rh ditentukan alel R dan r
d.      Rh positif mempunyai genotip RR dan Rr
e.       Rh negatif mempunyai genotip rr
3.      Sistem MN
a.       Berdasarkan antigen M dan antigen N
b.      Reaksi SDM dengan antiserum
            ---------------------------------------------------------------------------------------
            Eritrosit                       Reaksi serum                           Gol darah
                                                anti M              Anti N
            M                                 +                      _                      M
            M & N                         +                      +                      MN
            N                                 -                       +                      N
            -----------------------------------------------------------------------------------------
Donor Universal
Donor O dapat memberi pasien golongan darah lain (donor universal)
 Donor                                                 Penerima     
A         A

B         B

AB      AB

O         O







Universal Resipien
Pasien AB dapat menerima donor golongan darah lain (universal recipient)
Donor              Penerima
A                     A

B                     B

AB                  AB

O                     O

KELAINAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Anemia          








DEFINISI
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.

PENYEBAB
Penyebab umum dari anemia:

1. Perdarahan hebat
* Akut (mendadak)
- Kecelakaan
- Pembedahan
- Persalinan
- Pecah pembuluh darah
* Kronik (menahun)
- Perdarahan hidung
- Wasir (hemoroid)
- Ulkus peptikum
- Kanker atau polip di saluran pencernaan
- Tumor ginjal atau kandung kemih
- Perdarahan menstruasi yang sangat banyak.

2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
- Kekurangan zat besi
- Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan asam folat
- Kekurangan vitamin C
- Penyakit kronis.

3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
- Pembesaran limpa
- Kerusakan mekanik pada sel darah merah
- Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
- Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
- Sferositosis herediter
- Elliptositosis herediter
- Kekurangan G6PD
- Penyakit sel sabit
- Penyakit hemoglobin C
- Penyakit hemoglobin S-C
- Penyakit hemoglobin E
- Thalasemia.

GEJALA
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

DIAGNOSA
Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).
Talasemia
DEFINISI
Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin.


PENYEBAB
Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.

Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena. 2 jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa) dan Beta-thalassemia (melibatkan rantai beta). Thalassemia juga digolongkan berdasarkan apakah seseorang memiliki 1 gen cacat (Thalassemia minor) atau 2 gen cacat (Thalassemia mayor).

Alfa-thalassemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen), dan beta-thalassemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara. 1 gen untuk beta-thalassemia menyebabkan anemia ringan sampai sedang tanpa menimbulkan gejala; 2 gen menyebabkan anemia berat disertai gejala-gejala.
Sekitar 10% orang yang memiliki paling tidak 1 gen untuk alfa-thalassemia juga menderita anemia ringan.


GEJALA
Semua thalassemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi. Sebagian besar penderita mengalami anemia yang ringan. Pada bentuk yang lebih berat, misalnya beta-thalassemia mayor, bisa terjadi sakit kuning (jaundice), luka terbuka di kulit (ulkus, borok), batu empedu dan pembesaran limpa.

Sumsum tulang yang terlalu aktif bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang, terutama tulang kepala dan wajah. Tulang-tulang panjang menjadi lemah dan mudah patah. Anak-anak yang menderita thalassemia akan tumbuh lebih lambat dan mencapai masa pubertas lebih lambat dibandingkan anak lainnya yang normal.

Karena penyerapan zat besi meningkat dan seringnya menjalani transfusi, maka kelebihan zat besi bisa terkumpul dan mengendap dalam otot jantung, yang pada akhirnya bisa menyebabkan gagal jantung.

DIAGNOSA
Thalassemia lebih sulit didiagnosis dibandingkan penyakit hemoglobin lainnya. Hitung jenis darah komplit menunjukkan adanya anemia dan rendahnya MCV (mean corpuscular volume). Elektroforesa bisa membantu, tetapi tidak pasti, terutama untuk alfa-thalassemia. Karena itu diagnosis biasanya berdasarkan kepada pola herediter dan pemeriksaan hemoglobin khusus.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Gangguan ini disebabkan naiknya tekanan darah yang diakibatkan penyempitan pembuluh darah
Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Gangguan ini disebabkan terjadinya penurunan tekanan darah
Hemofilia
Gangguan ini disebabkan adanya kelainan yang menyebabkan darah sulit membeku jika terjadi luka. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan
Kanker Darah (Leukemia)
Penyakit ini disebabkan sel-sel darah putih yang memperbanyak diri tanpa terkendali yang mengakibatkan sel darah putih ini memakan sel darah merah.
Aneurisma aorta terjadi ketika ada sesuatu yang salah dalam dinding aorta. Biasanya ada yang menonjol. Hal ini dapat disebabkan karena tekanan darah tinggi, aterosklerosis dan obesitas.
Ketika irama jantung berdenyut tidak teratur itu adalah suatu kondisi yang disebut arrhythmia.
Kadang-kadang, lemak, kalsium dan kolesterol akan diendapkan pada dinding-dinding arteri. Hal ini menyebabkan penebalan dinding dan mungkin akan begitu tebal itu benar-benar berhenti sirkulasi darah. Hal ini disebut aterosklerosis.
Cardiomyopathy adalah penyakit kronis yang melemahkan otot jantung. Ini dapat berakhir pada serangan jantung dan bahkan kematian.
Penyakit arteri koroner disebabkan oleh atherosclerosis. Ketika aliran darah ke jantung dapat berhenti karena gumpalan darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan akan merusak otot jantung.
Ketika seseorang memiliki jumlah yang berlebihan kolesterol dalam darah, dapat menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini dikenal sebagai h yperlipidemia atau hiperkolesterolemia.
Penyebab Gangguan Pada Peredaran Darah
Sebenarnya ada berbagai penyebab gangguan pada peredaran darah, seperti :
1. Peningkatan kadar dan aktivitas radikal bebas. Kadar dan aktivitas radikal bebas dalam tubuh dapat meningkat karena kurangnya olahraga, diet yang tidak seimbang, polusi (asap kendaraan, rokok, zat tambahan makanan, pestisida, dll.), stress, dan sebagainya. Radikal bebas akan merusak sistem peredaran darah secara keseluruhan dan mengakibatkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik.
2. Kekurangan zat-zat gizi esensial yang membantu memperlancar peredaran darah dan meningkatkan kualitas sel darah merah, seperti asam amino, asam lemak Omega-3 dan Omega-6, atau antioksidan seperti vitamin A, C, E, bioflavonoid, selenium, zinc, alline, dll.
3. Tingginya tingkat keasaman tubuh akibat terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan olahan dan kurangnya aktivitas. Semakin asam kondisi tubuh, maka darah akan semakin lengket. Untuk mengimbanginya, tubuh memerlukan bahan makanan netral yang cenderung basa, seperti sayuran dan buah-buahan.













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Rangka

SISTEM RANGKA MANUSIA Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak ) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen , tendon , otot , dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Secara umum fungsi dari sistem skeletal adalah: 1.Menyediakan bentuk untuk menopang tubuh,                 2.Sebagai alat gerak pasif, 3.Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik, 4.Menyimpan dan melindungi sumsum tulang selaku sel hemopoietic (red bone marrow), 5.Menye...

Salam

Assalamua'alaikum... ^_^

sistem otot

SISTEM OTOT ( SISTEM MUSCULUS ) 1.    PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM OTOT Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Gerak sel dapat terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel- sel, sitoplasma ini merupakan benang- benang halus yang panjang yang disebut myofibril. Jika sel otot mendapat rangsangan maka myofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi). Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan Bagian-bagian otot terdiri dari: 1. ...